Allah telah memerintahkan Malaikat Jibril turun
ke bumi untuk mengambil sebahagian tanah sebagai bahan untuk menjadikan Adam.
Maka, Izrail turun ke bumi dan mengatakan yang kedatangannya adalah atas
perintah Allah dan memberi amanat kepada bumi untuk tidak membantah yang
memungkinkan bumi mendurhakai Allah.
Menurut Ibnu Abbas, tanah bumi dan syurga digunakan untuk dijadikan bahan
mencipta Adam. Tanah tersebut adalah:
1. Tanah Baitulmuqaddis (Palestin) – kepala sebagai tempat kemuliaan untuk
diletakkan otak dan akal.
2. Tanah Bukit Tursina (Mesir) – telinga sebagai tempat mendengar dan menerima
nasihat.
3. Tanah Iraq – dahi sebagai tempat sujud kepada Allah.
4. Tanah Aden (Yaman) – muka sebagai tempat berhias dan kecantikan.
12. Tanah India – kaki sebagai anggota berdiri dan berjalan.
13. Tanah Firdaus (Syurga) – hati sebagai tempat keyakinan, keimanan, dan
kemahuan.
14. Tanah Taif (Arab Saudi) – lidah sebagai tempat untuk mengucapkan syahadah,
syukur dan do’a. Tujuh liang di kepala dan dua di bawah badan yaitu dua mata,
dua telinga, dua hidung, satu mulut, satu dubur dan satu uretra.
Ketika Allah menjadikan tubuh Adam, tanah dicampurkan dengan air tawar, asin
dan anyir beserta api dan angin. Lalu tubuh Adam digenggam dengan genggaman
Jabarut dan diletakkan di dalam Alam Malakut. Tanah itu dicampurkan lagi dengan
istilah wewangian dan ramuan dari Nur Sifat Allah dan dirasmi dengan “Bahrul
Uluhiyah“. Menurut keterangan ulama, tubuh Adam diselubungi dalam tempo 120
tahun, 40 tahun di tanah yang kering, 40 tahun di tanah yang basah dan 40 tahun
di tanah yang hitam dan berbau.
Dari situ, Allah ubah tubuh Adam dengan rupa kemuliaan dan tertutuplah dari
rupa hakikatnya. Karena proses kejadian itu melalui peringkat yang “kotor”,
tidak heran Malaikat dan Iblis memandang rendah akan kejadian manusia yang
diciptakan dari tanah.
Roh diperintah Allah untuk memasuki jasad Adam tetapi seperti makhluk lain, roh
juga enggan, malas dan segan karena jasad yang seperti batu.
Kemudian, Allah memerintahkan Malaikat Izrail memaksa ruh memasuki tubuh
tersebut masuk ke dalam tubuh Adam.
Lalu, terjadilah mata dan terus terbuka melihat tubuhnya yang masih keras dan
malaikat di sekelilingnya.
Allah
mengajarkan kalimat, “Alhamdulillah” yang merupakan kalimat pertama diucapkan
Adam dan Allah sendiri yang membalasnya.
Ketika roh sampai di perut, maka organ dalam dan perut tersusun sempurna dan
saat itu Adam mulai merasakan lapar. Akhirnya, roh meresap ke seluruh tubuh
Adam, tangan dan kaki dan berfungsilah dengan sempurna segala darah daging,
tulang, urat saraf dan kulit.
Dengan itu, sempurnalah sudah kejadian manusia pertama dan Adam digelar sebagai
“Abul Basyar” yaitu Bapak Manusia.